Thursday, August 24, 2006

Idealis.....

sebuah sms masuk ke inbox handphone saya... pertanyaan yang cukup menggelitik?
"ditutupi apa kamu yg terlalu idealis?"

Apakah saya idealis?
Sejauh ini mungkin saya bilang.. iya! Saya masih membawa sisi idealisme dalam diri saya. Kenapa? karena saya seorang pekerja seni... yang membutuhkan idealisme untuk menghasilkan sebuah karya. Bukan berarti saya akan bertindak idealis terus, untuk hal-hal tertentu saya juga berkompromi.

Saya jadi ingat beberapa tahun lalu saat saya ngobrol dengan teman saya ditemani beberapa botol air kehidupan. Dia bertanya, apakah dia harus tetap idealis atau kompromi. Saya tahu dia, karena dia juga seorang pekerja seni. Dia sudah mulai jenuh dengan dirinya sendiri, dengan ketidakmajuan (menurut dia). Apa yang harus dilakukan saat sebuah idealisme terbentur dengan kapitalis?

Saya cuman bilang ke dia, "KOMPROMI". Kita tidak akan bisa menerjang kapitalis dengan idealisme kita, apalagi kalau kita sendiri. Toh idealisme nanti bisa berbaur dengan kapitalis. Contoh paling mudah adalah membuat Distro. Kita pasti ingat, bahwa dulu distro dimulai dari idealisme. Bahwa mereka bisa membuat sesuatu yang berguna tanpa harus bergantung pada kapitalisme.

Sekarang, apa yang terjadi? Distro menjamur dimana-mana... dengan desain yang tidak bisa dibedakan, dengan nama yang sok inggris mungkin atau sok keren. Sejauh ini belum saya tahu distro yang menggunakan nama Indonesia (mungkin Dagadu, Dadung - bisa dianggap contoh yang menggunakan bahasa indonesia).

Apakah ini salah satu bentuk kompromi antara idealisme dengan kapitalis? Mungkin iya... meskipun bisa dibilang ini salah satu contoh kapitalisme kecil.

Ah saya jadi melantur.... :) :)

Terima kasih untuk seseorang yang sudah menanyakan hal itu melalui sms. Thank you so much...

No comments: